Kamis, 10 November 2011

BUNG TOMO ANGKAT “BAMBU” ANE ANGKAT “PENA”


“Berikan aku 10 Pemuda, maka 10 pemuda tersebut cukup untuk mengguncang dunia”...“Masa depan  suatu negara 20 tahun kedepan ditentukan oleh kondisi pemudanya saat ini”...” Merdeka atau Mati...”

 Kaliamat-kalimat tidak asing  yang selalu hinggap dibenak kita, salah satunya merupakan cuplikan pidato Bung Tomo yang kerap kali diucapkan oleh motivator bahkan guru-guru yang ada di Indonesia ketika membangkitkan euforia patriotisme kepahlawanan.   10 November, tanggal yang sangat dejavu di telinga kalangan masyarakat Indonesia. Tanggal tersebut memiliki makna yang sangat luar biasa bagi bangsa ini, yaitu hari dimana para pahlawan Indonesia terdahulu tertatih  dan letih memperjuangkan Negara kita tercinta dengan gigih. Kisah-kisah heroikpun menjadi salah satu solusi rangkuman seluruh cerita tentang kepahlawanan  negeri ini. Tidak heran jika, Indonesia memiliki pemuda yang memiliki jiwa-jiwa kepahlawan, untuk memperjuangkan hak-haknya saat ini. Hak-hak yang bangkit dari idealisme seorang pemuda, yang tidak ingin di bantah, dan tidak suka dikekang. 

Apakah semua pemuda Indonesia sadar tentang beban yang tersemat  pada tanggal keramat 10 November tersebut? Mengapa pemuda dahulu tidak sama dengan pemuda sekarang? Siapa yang disalahkan? Pemerintah? Jika Pemuda yang salah, apakah mereka sadar akan tulisan ini, atau jika pemerintah yang salah dalam mengurus “pemuda” , apakah tulisan ini perlu dikirimkan kepada para petinggi-petinggi negara kita?  Mengingat  masa lalu tentang sejarah kepahlawanan penuh dengan kesusahan dan ketidaknyamanan. Mulai dari keadaan Pemerintah, masyarakat sekitar, kondisi Alam dan geografis, bahkan masyarakatnya. Dahulu, Negara ini tidak se-“digital” sekarang, semua serba “Analog”,  dulu negara kita diperintah-perintah oleh negara-negara bertuhan  yang tidak jelas, tetapi pemuda-pemuda dulu  pemberani, punya integritas yang tinggi sampai memberikan kontribusi  nyata untuk saat ini. Kontribusi yang diberikan adalah saat dimana kita tidak perlu mengerahkan tenaga hingga pembuluh vena terlihat diantara batang leher. 

Kejenuhan yang melanda setiap orang yang membaca, atau mendengar tentang realita pemuda saat ini. Meneriakkan ketidak sinkronan pemuda dengan tanggung jawab- tanggung jawab yang seharusnya di konkritkan. Tidak akan mampu bahkan sangat tidak mungkin untuk membangkitkan  rasa patriotisme jiwa kepahlawanan yang terdahulu dan  saat ini.

Umumnya Pemuda di Indonesia sekarang, menyukai segala sesuatu yang praktis, tidak suka di kritik tetapi lebih banyak apatis, menggembar gembor keoptimisan yang membuat diri pesimis. mengeksistensikan ideologi yang sangat jauh dari poin-poin kepahlawanan. Tidak semua pemuda, apalagi dikalangan pelajar mau bersusah-susah memacetkan jalan dengan berteriak dan  menunjukkan keeksistensiannya terhadap sesuatu yang diaspirasikan. Di antara yang berteriak pun ada juga yang hanya sekedar berteriak membuang-buang tenaga.  Lalu Pemuda harus bagaimana? Aktif? Optimis?

Semua benar adanya. Setiap pemuda memiliki persepsi tersendiri tentang bagaimana cara berkontribusi untuk negri ini dengan caranya sendiri. Ada dua jenis pengabdian yang dilakukan oleh para pemuda saat ini, kalau tidak eksis di depan umum, ya.. di belakang layar. Kondisi saat ini cenderung kepada pemuda yang eksis di depan umum. Tentu saja tidak salah. Pemuda sebagai alat komunikasi serta perantara dari pemerintah kepada rakyat. Banyak dari kita mencemooh kegiatan yang mengeksiskan diri di depan umum, padahal sebagian dari kitapun tidak sadar bahwa karena kegiatan  mengeksiskan diri itulah,  lembaga yang disindir mulai bergerak menuju perubahan lebih baik.   

Dari segelumit permasalahan yang dialami, merujuk pada sebuah pertanyaan yang menjadi sebuah ambang kesimpulan untuk menyelesaikan persoalan pelik negeri ini. Mungkinkah Pemuda Indonesia Menjadi seorang  Pahlawan? Mendengar atau  membaca kata pemuda saja, mungkin dalam benak masing-masing mengungkapkan tentang keanarkisan , generasi yang masa bodoh, orang-orang yang merasa dihargai, segerombolan orang yang aktif dan apatis, cenderung saling menjelekkan dan pemikiran yang paling luar biasa adalah  sebagai barometer kemajuan bangsa. Sebenarnya banyak sekali solusi yang sudah tersedia dan tinggal dijalankan saja. Salah satunya, seperti yang diungkapkan Menpora Andi Mallarangeng , mengatakan bahwa pemuda saat ini harus menguasai tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa asing minimal 1, dan bahasa daerah, syukur-syukur pemuda yang bersekolah, bagaiman nasib yang tidak mengecap lembaga pendidikan sebagai media pengetahuan bahasa? . Atau bahkan, tidak perlu menunggu solusi yang keluar dari mulut petinggi negeri, cukup dengan inisiatif sendiri memajukan negeri ini.

Dalam kacamata islam, sesungguhnya hal seperti ini sangatlah mudah diatasi. Bagaimana tidak, semua permasalahan timbul dari setiap jiwa yang tidak tenang hatinya. Kemudian, berkumpulah hati yang tidak tenang tersebut, sehingga menjadi sebuah masalah besar, dan susah untuk diselesaikan.  Keyakinan yang sudah berurat dan mendarah daging dalam diri ini terkoyak hanya dengan budaya kolonialisme, kapitalisme, dan yang paling terkenal adalah liberalisme, yang sejatinya telah menjajah tanah air ini terdahulu.  Merasuk pada idealisme, kemudaian perlahan mengubah tingkah laku, moral, dan bersikap. Wajar jika semua pandangan tentang pemuda saat ini hanyalah tentang keburukan. Apakah kita harus apatis dengan budaya-budaya yang mempengaruhi kita? Tentu saja tidak. Pemuda merupakan “agent of change” , tetapi agent of change yang diharapkan disini adalah change to the better, bukan change to the worst.  Moral adalah salah satu sasaran perbaikan diri yang paling efektif, karena tanpa moral, pemuda adalah hanya sebuah bola yang menggelinding tanpa arah.  Ketika Moral bersumber dari segala sesuatu yang maha baik, yaitu Allah swt, mengajak yang lain menuju kebaikan pun sangat mudah, walaupun dengan melewati berbagai macam  tantangan.

 Bahkan, Allah swt juga memberikan pembicaraan khusus terhadap pemuda yang diabadikan dalam surat al-Kahfi [18]: 13
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
Artinya: “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”
Ada hal yang menarik untuk dicermati dari ungkapan Allah swt dalam ayat di atas, dimana Allah menggunakan kata naba’ untuk menyebutkan cerita sekelompok pemuda penghuni goa (ashhâb al-kahf). Kata naba’ secara harfiyah berarti berita. Di dalam al-Qur’an kata Naba’ biasanya dipakai untuk menyebutkan berita-berita besar yang mengejutkan dan mengandung kehebatan. dalam al-Qur’an, salah satunya Allah swt gunakan untuk menyebutkan cerita sekelompok pemuda penghuni goa, seperti yang disebutkan dalam surat al-Kahfi [18]: 13. Hal itu mengandung sebuah isyarat bahwa pemuda adalah kelompok elit dalam masyarakat yang selalu menciptakan berita-berita besar yang mengejutkan sekaligus mencengangkan. Para pemuda adalah orang yang selalu membuat sensasi dan gebrakan serta perubahan yang menggemparkan. Bahkan, para pemuda adalah kelompok yang selalu ditakuti oleh para penguasa, seperti yang terjadi dengan pemuda penghuni goa (ashhâb al-kahf). 

Perjalanan sejarah bangsa Indonesia telah membuktikan, bahwa betapa pemuda menjadi tonggak penentu perjalanan sejarah bangsa ini. Mulai dari ide nasionalisme yang muncul dari kalangan pemuda dan mereka juga yang mewujudkannya dalam bentuk organisasi kepemudaan yang puncaknya adalah Budi Utomo dan kemudian melahirkan sumpah pemuda. Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, merebutnya serta mempertahankanya kembali, adalah dilakukan oleh para pemuda bangsa ini. Tumbangnya rezim orde lama dan orde baru, juga dilakukan oleh para pemuda, begitulah seterusnya bahwa perjalanan suatu bangsa adalah ditentukan oleh para pemudanya. 
Itulah hakikat para pemuda, yang akan selalu menciptakan hal-hal-besar dan mengejutkan. Dan cerita itu akan selalu tercipta sepanjang masa sesuai bentuk pengungkapan Allah swt terhadap kata naqushshu (Kami ceritakan) yang diungkapkan dalam bentuk kata kerja masa kini dan akan datang serta berkelanjutan (fi’l al-mudhâri’). Akan tetapi, jika para pemuda suatu bangsa “diam seribu bahasa” melihat apa yang terjadi pada bangsanya, maka mereka bukanlah pemuda menurut al-Qur’an. Begitu juga, jika pemudanya tidak mampu menciptakan sesuatu yang besar bagi diri, masyarakat, dan bangsanya maka tentu mereka bukanlah pemuda seperti yang dimaksud al-Qur’an. 

Begitu Mulianya Pemuda dalam al-Qur’an, sampai-sampai pemuda sendiri pun lalai akan tugasnya. Sebelum adanya teriakan Bung Tomo, sebelum di kumandangkannya jargon tentang pemuda dan lainnya, sesungguhnya sudah diperintahkan dalam sebuah Al-qur’an tentang seberapa besar pengaruh para pemuda. Jadi siapa yang harusnya disalahkan?  Pemuda atau Pemerintah? Apakah sekarang salah jika sekelompok pemuda turun ke jalan, menciptakan hal-hal besar untuk mengingatkan tugas pokok pemerintah yang sudah terlalaikan? Atau lebih memilih mengangkat pena, dan menuliskan semua aspirasi dan kebenaran ? Jika para pemuda yang bersalah, maka introspeksi dirilah, sangat tidak etis ketika kita menyalahi segala sesuatu disekitar kita yang sejatinya masalah tersebut timbul dari diri kita sendiri, jika Aksi merupakan jalan terbaik  maka beraksilah untuk negeri, ingatkan para orang pikun tentang tugasnya pada negeri ini, dan jika memang dari sebuah coretan pena seharga Rp.1000 lebih membuat setiap jiwa tertohok dengan karya tulis untuk menguak kesadaran setiap kewajiban, maka menulislah. Sehingga penobatan pahlawan untuk para pemuda mendatang bukanlah sebuah bayangan yang tak bisa digapai, akan tetapi dapat disematkan dengan bangga di setiap jiwa pemuda. Menginjak lembaran awal dengan memperbaiki akhlak, moral, serta sikap. Siapapun akan merasa tertarik jika semua sudah di koneksikan dengan sang maha Kuasa. Sang maha pemberi petunjuk.

Transformasi tidak menunggu kata “nanti” untuk menjadi lebih baik. Tulisan  ini pun tidak diperuntukkan untuk pemuda-pemuda pecundang, bermental kerupuk, yang masih terkekeh diatas kursinya. Tulisan ini diperuntukkan untuk pemuda yang memiliki jiwa bergerola tanpa asa, sebagai mujahid bangsa dan agama untuk mengguncang dunia.


SYIAR ISLAM DALAM PERBAIKAN PARADIGMA KEHIDUPAN


Pengamatan secara keseluruhan tentang eksistensi jajaran petinggi negeri, seolah sengaja atau tidak sengaja meredupkan visi misinya demi kemaslahatan rakyat. Loyalitas, serta solidaritas dalam kegiatan yang “di boleh-bolehkan” oleh setiap kelompok masyarakat, terutama kalangan pemuda, menjadi sebuah acuan dan junjungan dalam mencapai keberhasilan duniawi. Dilain hal, begitu besarnya rasa paranoid umat Islam sendiri, yang membatasi diri dengan pengkajian akademik dan ilmiah benuansa Islami. Fakta yang sangat kontras dan begitu signifikan, jika dibandingkan dengan kondisi Islam pada zaman NabiAllah Muhammad  SAW. Sangat banyak yang mengetahui, bahkan mengerti solusi menghadapi masalah seperti diatas, tetapi dengan berbagai macam variasi alasan penundaan, sehingga tertundalah kita dalam mencapai ridha Allah SWT. Menyebarkan sebuah kebesaran, kemuliaan dan keagungan berlandaskan kecintaan kepada sang maha Pencipta, disebut syiar Islam, yang kemudian menyusuri dan seharusnya dijadikan landasan dalam setiap tatanan kehidupan perpolitikan, sosial dan berbudaya ditengah arus globalisasi.
Fenomena jauhnya kondisi umat Muslim saat ini karena terjangkitnya penyakit “Al-wahn”  yaitu suatu penyakit yang cinta dunia dan takut mati, padahal orientasi sesungguhnya dalam kehidupan ini adalah murni untuk sebuah kematian yang Allah ridhai. Dalam artian kita hidup untuk menghidupkan sebuah kehidupan dan hidup untuk bisa bermanfaat bagi insan lainnya. Gejala penyakit tersebut berdampak pada tatanan kehidupan setiap individu  Muslim. Baik dari segi sosial, keuangan, dan keluarga. Terutama dari segi spiritual, yang menjadi otak atau bahkan penunjuk dari segala landasan kegiatan kita. Jika sebuah alat penunjuk arah sudah mulai menunjukkan kerusakan, maka jalan yang ditunjukkan pun akan salah. Begitupun hati nurani, sebagai tempat pemrosesan sebuah niat sehingga di stimulasikan ke otak, kemudian jadilah sebuah tindakan sesuai dengan kehendak pemroses, yaitu hati. Jika hati sudah mulai goyah, maka tindakan yang kita lakukanpun akan goyah pula.
Kondisi yang mengenaskan saat ini, diperparah dengan jauhnya umat Muslim terhadap perintah-perintah Allah, yang dikirimkan menjadi kumpulan-kumpulan surat cinta yang selalu diabaikan, dan bahkan diragukan, yaitu Al-Qur’an , serta Hadits Rasulullah SAW.  Dalam pandangan kacamata sosial, pengaruhnya sangat besar dari media dan teknologi yang secara tidak langsung telah memecah umat Islam, dalam berbagai aspek kehidupan. Selain jauhnya umat Muslim terhadap Qur’anulkarim, juga permasalahan-permasalahan lainnya dalam berdakwah, masalah dalam menghadapi permutadan, serta masalah terhadap sesama Muslim yang kurang perduli terhadap saudaranya, atau dengan kata lain ukhuwah Islamiayah yang belum erat.
Siapa Penyebab semua ini? Kapan terjadinya maslah ini? Mengapa terjadinya masalah ini? Apa kaitannya dengan media dan Teknologi? Dan, bagaimana peran syiar didalamnya?. Penyebab semua ini adalah kita sendiri, ya pelakunya adalah diri Muslim sendiri. Sikap Islamophobia yang kita tanamkan dalam sanubari. Memandang Islam dengan pandangan yang negatif, ajaran yang monolitik, statis, tertutup pada perubahan. Islam dianggap agama yang tidak bernorma, irasional, prokekerasan, ketidakadilan, dan segala kejelekan lainnya. Secara tidak langsung, pandangan non-Muslim terhadap hal-hal tersebut menjadikan Islam merupakan salah satu asas perpolitikan anti-Barat.
Berawal mula dari perang salib yang berlangsung sangat lama, sehingga golongan non-Islam mengetahui bahwa Al-qur’an adalah pedoman hidup para Muslim, maka dari itu mereka gencar dalam menghancurkan dan menjatuhkan umat Muslim. Merupakan hal biasa, jika seorang Muslim meninggalakan kewajiban hanya untuk sesuatu yang tidak jelas, menghabiskan harta untuk yang selain mahramnya atau menghabiskan waktu untuk melakukan hal yang tidak berguna, mengklaim bahwa menyusuri dunia maya merupakan hal yang praktis, menciptakan paradigma-paradigma liberalis dengan segudang alasan yang menguatkan pilihan mereka , dan segala macam hedonisme yang dikaitkan dengan kemaslahatan kesejahteraan kedepan.
Bagi para pemerhati perkembangan Islam, ini merupakan tugas yang sangat berat, dan sangat susah. Mensyiarkan pondasi-pondasi Islam yang telah rapuh, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Bukan berarti kerena sebagian besar rakyat Indonesia adalah seorang Muslim, serta dengan mudahnya kita mengompakkan satu suara, menyeruakkan kalimat takbir, tahmid, dan tahlil. Solusi yang paling efektif adalah, bercermin dahulu pada diri kita sendiri, sudahkah kita memperbaiki alat sistem pemroses kebaikan dan keburukan dalam diri kita? Bagaimana cara yang efektif? Mungkin dengan membiasakan diri dengan Allah sang Maha Pemberi Petunjuk, dengan cara mengkaji Al-qur’an sedikit demi sedikit, kemudian di amalkan dalam diri sendiri, lalu kemudian dapat di sampaikan dan diamalkan kepada orang lain.
Memulai membiasakan diri terhadap suatu kebaikan memang terasa sangat sulit, apalagi hal tersebut diperuntukkan untuk mengajak saudara kita yang lain menuju kebaikan.  Sangat tidak mungkin kita secara langsung mengeluarkan pendapat-pendapat dan dalil-dalil kepada saudara seiman yang belum tahu apapun. Sebagai contoh, menyampaikan nilai hakikat pacaran dalam Islam, tidak serta merta kita melarangnya dengan tegas, melainkan memasuki sistem perasaannya, kemudian menunjukkan secara perlahan ada cinta yang lebih indah dibandingkan dengan cinta yang tidak Allah ridhai.
Kadangkala, yang mengetahui lebih banyak pengetahuan tentang dunia Islam, hanya berkelompok dengan golongannya saja. Secara tidak sadar, pencitraan liberalis yang notabene mengabaikan tindakan saudara-saudarinya, merasuki beberapa golongan Muslim yang membatasi diri mereka untuk jarang berinteraksi dengan Muslim lainnya. Padahal mereka mengerti tentang semua itu, tetapi mereka tidak mau berbagi. Atau bahakan mereka pernah mencoba, tetapi tidak efektif , dan kemudian tekad untuk meluruskan ajaran Islam surut lagi. Sampai menjadi sebuah trend candaan dikalangan pemuda sekarang “golongan yang tidak berpacaran”, atau “golongan yang tidak berjabat tangan”. Kemudian, haruskan ke-2 julukan golongan itu harus berhenti sampai disitu saja? Tentu saja tidak, inilah titik dimana sebuah ujian dimulai. Jika dikoreksi kembali, saat-saat dimana kekuatan dan keikhlasan seorang hamba Allah itu diuji, ketika seorang hamba Allah itu, berada dalam keadaan yang sempit, dan benar-benar dalam keadaan dimana dia harus meminta kepada Allah. Menunjukkan sikap optimis sebaik-baiknya akan membuat orang lain terbawa, merasa bahwa ada sebuah jalan menuju kebaikan.
Tentu dengan koreksi niat, bukan karena eksistensi semata. Semakin susah keadaan sekarang semakin Allah ingin melihat keseriusan kita dalam membina dan memperjuangkan Agama yang paling benar di muka bumi ini. Seorang Muslim haruslah kreatif dalam menyebarkan, dan menanamkan syiar secara langsung dan berkesinambungan. Memasuki sistem yang bisa menghandle atau mencakup secara keseluruhan aktifitas suatu kelompok masyarakat.
Islam tidak hanya mencakup aspek sosial masyarakat untuk menebarkan benih-benih syiar dengan berbagai macam caranya. Dalam perpolitikanpun bisa bahkan harus menjadi sebuah landasan menentukan setiap kegiatan agar adanya keselarasan antara amanah ketatanegaraan sekaligus menjadi sebuah acuan ibadah, karena berasaskan Islam. Bukan berarti harus melakukan Bai’at, atau mengadakan piagam “Indonesia” agar dapat lebih mengIslamkan rakyat Indonesia. Sesuai dengan kondisi sekarang saja, memasuki sistem-sistem yang terfokus pada rakyat, kemudian dapat mengamalkan syiar Islam tersebut.Islam tidak menuntut setiap penganutnya harus menjadi seorang pemimpin, tetapi wajib menjadi orang yang berpengaruh dalam setiap amalnya, untuk mensyiarkan sistematiaka persendian suatu lembaga atau perpolitikan.  MengIslamkan rakyatlah terlebih dahulu kemudian mengIslamkan negara. Minimal, hasil yang diperoleh adalah masing-masing mengetahui panduan hidupnya kelak diakhirat, yaitu Al-qur’an.
Pemuda adalah agen yang sangat berpengaruh pada perkembangan ekonomi maupun perpolitikan di suatu negara.”Tidak usah mengurus urusan negara, biarlah yang korup masuk neraka”, pernyataan yang tidak asing lagi para mahasiswa yang apatis terhadap kemerosotan iman, yang merambah pada kegagalan duniawi.  Majunya suatu negara dapat dilihat dari produktivitas pemudanya. “Berikan aku 10 pemuda, maka 10 pemuda itu yang akan mengguncang dunia” kutipan bung karno saat itu adalah doa yang harus direalisasikan bagi para pemuda. Guncangan yang dilakukan tidak akan pernah dahsyat jika hanya 10 pemuda saja yang mengguncang dunia beserta sendi-sendinya, melainkan dengan saling mengajarkan ilmu, dan dengan tatanan syariat Islam sebagai landasan kehidupan, insyaAllah doa Bung Karno menjadi sebuah kenyataan.
Menjadikan sebuah bibit-bibit pemuda yang berasaskan Islam, baik yang Islam maupun non-Islam sebenarnya sangatlah sederhana. Pada era globalisasi saat ini, memanfaatkan kegiatan yang sedang trend saat ini. Pendekatan melalui pendekatan secara psikologi, ini merupakan yang paling bergengsi, yang sebenarnya penyelesaiannya semua sudah terangkum dalam kitab suci Al-qur’an, dengan segala macam terapan ilmu yang terdapat didalamnya. Menerapkan prinsip-prinsip sederhana dalam Islam, seperti Tidak mudah menyerah, membangun pondasi integritas, mempositifkan pikiran kepada Allah, mengenal karakteristik diri sendiri, dan segala macam ilmu perbaikan yang ada dalam Al-qur’an.
 Cara ini ternyata memang cukup efektif, daerah yang menggunakan metode ini berhasil mencetak keluran-keluaran yang bisa diharapkan. Mempunyai tujuan yang jelas ketika keluarnya. Dengan memotivasi setiap pesrta dapat menjadi pemimpin yang baik, mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan. Kitab apa saja yang menjelaskan penjelasan kondisi-kondisi psikologi dengan jelas selain Al-qur’an? Ya, tentu saja tidak ada. Al-qur’an merupakan dasar teori, sumber ilmu dari segala ilmu, dan penerapannya. Secara tidak langsung mereka, para peserta memiliki landasan Islami, yang mengokohkan diri mereka dalam mehadapi sesuatu yang sulit. Pencitraan yang baik, memang melalui sarana komunikasi kepada calon-calon pemimpin masa depan. Sehingga disiplin ilmunya dapat diterapkan dengan menyampaikan kebaikan yang sama yang telah diperoleh.
Syiar merupakan salah satu bentuk jihad, yang merupakan cara berjuang kita menegakkan agama Allah. Banyak cara kita menyampaikan syiar Islam. Dalam berpolitik, misalanya dalam sebuah forum ketata negaraan, dengan memperbaiki semua sistem yang tidak berasaskan Islam. Dalam disiplin sosial misalnya, dengan berdakwah dengan trend masa sekarang, berbisnis, bersosialisasi, untuk mengalihkan dunia para perinteraksi sosial terarah ke jalan yang benar, serta dalam disiplin ilmiah, yang melakukan pendekatan syiar dengan pendekatann psikologis.
Suatu rancangan keberhasilan umat tidak akan pernah berjalan dengan mulus, jika yang mengoperasikan rancangan tersebut tidak ada atau patah semangat. Allah sangat menyukai orang-orang yang berusaha dan sangat menghargai sebuah peroses.  Tidak akan menjadi suatu panutan jika yang memberi panutan sudah kalah di tengah jalan. Ingat! Allah maha baik, bahakan terlalu baik. Allah merupakan zat yang maha Pengasih, dan Pemurah, Dia mengetahui kita mengeluh, maka nikmat itu akan diambil-Nya, bukan berarti Allah pelit, melainkan Ia tak mau melihat kita keteteran dengan semua yang ia bebankan pada kita.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah “ sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika mau mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” (QS. Al-Baqoroh ayat 120)
 Sekarang, pertanyaanya adalah, apakah kita pantas mengeluh untuk memperjuangkan agama Allah? Banggakah kita, ketika ilmu itu hanya kita saja yang mengetahuainya? Banggakah kita melihat kondisi saudara dan negara kita di permainkan bagaikan pioner-pioner non-Islam? Masihkah anda berpikir dua kali setelah membaca tulisan ini? Jawabannya bisa di tanyakan pada diri kita masing-masing.

Senin, 19 September 2011

KESEMPATAN.

 ”Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam mengerjakan berbagai macam kebaikan, dan mereka senantiasa berdoa kepada Kami dengan disertai rasa harap dan cemas. 
Dan mereka pun senantiasa khusyu’ dalam beribadah kepada Kami.” (QS. Al Anbiyaa’ [21] : 90).







Apa yang terlintas dipkiran anda tentang kesempatan??
"Jangan diabaikan..."
"Langsung Ambil Tindakan??..."
"Berkomitmen???..."
dan lain-lain....

Wajarlah kita langsung mengambil tindakan yang ingin kita capai, apalagi diberikan kesempatan yang amat sangat mudah. Tanpa pikir panjang kita pun mengambil keputusan itu... atau langsung diambil...

 Kesempatan mendapatkan pekerjaan...
 Kesempatan bersekolah..
 Kesempatan mendpatkan rizki..
 Kesempatan mendapatkan pacar... mungkin...

 Bohong kalau dikataka bahwa saya bukanlah seorang peminat sebuah kesempatan. Sampai sekarngpun  saya mencari suatu kesempatan, menunggu dan menunggu kesempatan yang sesungguhnya itu tiba.


Tapi apakah kita tahu bahwa, kesempatan itu akan menuntun kita dalam sebuah kebaikan atau  keburukan???
 Lantas, apakah kita harus menolak segala kesempatan yang diberikan oleh-NYA???
 Kalau kita terus menolak, kapan kita sukses????

 Saudaraku... Kita sebagai manusia, diberikan kecerdasan yang melebihi apa yang Malaikat ketahui, kita tau dimana kita harus menuju jika dihadapkan dengan kesempatan yang baik atau yang buruk.

 Saya bukanlah seorang pengambil keputusan sebuah kesempatan yang baik, yang saya lakukan adalah terus berada di garis yang DIA tentukan sebagai kewajiban kita di bumi, memohon, dan meminta petunjuk.

 Saya akan memberikan contoh yang sangat simple. CINTA ...
 Saat CINTA mengubah komitmen seseorang...
 Saat CINTA menjadi sebuah fokus seseorang...
 Ketika CINTA menjadi sebuah kesempatan...
 Ketika CINTA menjadi sebuah pilihan....

Prinsip ini saya ambil dari pemahaman saya, bahwa "saya menolak pacran" tetapi, akan saya sambut sebuah "CINTA" dengan penuh suka cita. Prinsip ini kadang membuat orang lain risih, dan terlalu mengekang diri...padahal, sesungguhnya ini sangat menyenangkan jika kita pahami apa makna sebenarnya. Mungkin saja, ada yang mengatakan orang-orang seperti itu, tidak menghargai sebuah kesempatan.

 Tahukah kau wahai saudaraku, bahwa memiliki seseorang dalam sebuah ikatan yang diharamkan bukanlah sebuah KESEMPATAN, melainkan KESESATAN. Kesempatan yang sesungguhnya adalah saat Allah menunjukkan jalan yang terbaik, dan memang waktu itu tepat adanya.
 Biarlah mereka beranggapan bahwa "tidak menghargai kesempatan". Jika seseorang yang kita cintai adalah kesempatan, insyaAllah, Allah akan pertemukan kembali kita dengan orang yang kita cintai.
 Inilah yang menunjukkan orientasi kita hidup, adalah untuk bekal kita sesudah mati nanti wahai saudaraku :D


قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ ﴿٣٠﴾
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ

Artinya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya.” (QS. An Nuur : 30 – 31)

Namun demikian islam tidaklah melepaskan kecenderungan,  perasaan suka kepada lawan jenisnya dan cara berhubungan diantara mereka begitu saja sekehendak mereka. Islam memberikan batasan dalam hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya demi mencegah terjadinya kemudharatan diantara mereka. Islam tidak membolehkan menumpahkan perasaan suka diantara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya atau sebaliknya dengan cara berpacaran dikarenakan hal itu memberikan peluang kepada setan untuk membisikkan kalimat-kalimat kotornya kedalam diri mereka yang kemudian bisa membuka pintu-pintu perzinahan.

 Kesempatan itu 1 kali, tidak ada yang kedua kali, jadi pintar-pintarlah memilih jalan menuju kesempatan yang baik. :)
 Wassalam...

Mbak HAN??? itu gue... Capek Deh

Long time nggak ngeposting... tiba-tiba temanya horor gini ya hahahaha


gimana kabar kalian?
mesti baik-baik aja....
Sebelumnya gue mau ngucapin minalaidzin walfaidzin... (mumpung masih Syawal ces)
hohoho..

tes..tes...

Ini cerita horor. Horor dimata temen kontrakan  gue, waduh.

Berawal dari sebuah kontrakan mungil dan sejahtera bernama Ash-sholihah, mudah-mudahan penghuninya sholihah semua, Amin. Di suatu malam yang gelap nan tenang, masih ada penghuni assol yang masih aktif beraktiitas, walaupun badannya sudah tak kuat untuk melakukan hal apaun lagi, siapa dia? ya gue, siapa lagi emang?

 Ya wis, karena mengingat jemuran yang belum gue angkat, dan mesti di seterika, akhirnya gue pun mengangkat jemuran.

 "mbak Effie, mana setrikaan, ada di atas gak?"

 "nggak dek...., mungkin di kamarnya Hana"

 Akhirnya gue pun mengambil setrikaan di kamar temen yang bernama Hana. Lo tau nggak, Hana itu wanita yang lemah lembut, dan dia adalah sesorang yang patut dikatakan wanita sejati, yeah... kapan gue jadi kayak dia ya???? ngarepppp

 "Hana....Hana....."
 gue manggil pelan 3 kali, tapi nggak nyahut-nyahut. Ternyata dia sedang terlelap dalam indahnya malam.

 Lirik sana-sini, mencari setrikaan, dan akhirnya nemu. Kebetulan gue lagi megang pakaian gue yang udah terlipat, nggak tau gue mikir apa ya, gue malah naruh itu pakaian di kamar si Hana, efek ngantuk mungkin ya.... dehadehhh......

Besok pagi, Hana menceritakan bahwa ada sesuatu yang masuk kamarnya, meletakkan pakaian, lalu dia membacakan ayat kursi dan yasin... MasyaAllah, dan lo tau nama julukan itu apa, MBAK HAN..... (opo seh iki..)

" Mbak tadi malam itu, aku di datangin MBAK HAN..."
 kata si hana dengan lemah lembut, dan rasa takut seorang wanita sejati... #sesuatubaget (syahrini ON) 

"mbak HAN?? apa itu dek?" tanya salah satu mbak yang enjadi saksi malam itu...

 " MBAK HANtu..."
 jawabnya singkat..

 " Sekitar jam berapa dek?"....
 "Jam 11 atau 12 gitu mbak.."

 2 orang mbak yang menjadi saksi, saling berpandangan dan tertawa habis habisan....
 "itu si TARTIL"....

 kemudian gue datang, baru pulang kuliah, ngambil baju tanpa ada rasa curiga, apa yang mereka tertawakan.
 Gue sih bodo amat....

 Gue Ngehhnya pas ... ba'da magrib baru pulang kuliah lagi, mereka ngeledekin gue " tartil membuat orang terpesona". Otomatis gue cengok, ada apa ini....


Akhirnya diceritakanlah kronologi itu sambil ngakak-ngakak di musholla kontrakan... dengan julukan MBAK HAN sebagai identitas jika sudah measuki pukul 11.00 pm ckckcckkck

duhhhh... HAN... HANN... HANtuuu hahahaha

Selasa, 02 Agustus 2011

Alarm !!

Subhanallah..
alhamdulillah..
Lalilahailallah...
 Allahhuakbar...


Syukur gue panjatkan kepada sang maha penguasa alam semesta Allah swt, karena sampai saat ini gue, lo .. dan lo semua masih di kasih kesempatan buat merasakan rahmatnya Bulan Agustus. eh, salah maksud gue Bulan Ramadhan, bulan yang sangat execelent menurut gue. Pahala di buang-buang disana-sini pada bulan Ramadhan, semua yang beriman berlomba melakukan kebaikan supaya dapat Rahmatnya...

 Yeah, sedikit basa basi tentang Ramadhan hehehe.
Ini tentang pengalaman gue memaksa membangunkan hati, otak, dan jasmani gue dengan alat bernama ALARM. Dulu sebelum gue tau tekhnik membangunkan diri menggunakan Alarm ajaib ( bukan karena membiasakan diri lho), gue masih pake Alarm gitu, HP gue , gue jadiin alarm...
Apalagi kalau menjelang Puasa gitu, bangun sahur mesti ada Alarm, efeknya subhanallah, gue kebangun... tapi rada nggak ikhlas.

 Suatu hari Mamiq gue ( artinya bapak dalam bahasa Lombok boo) , ngasih  tau gue kalo tanpa Alarm HP pun gue bisa bangun kok, tanpa orang tuapun gue bisa bangun sendiri sahur, katanya gitu.
 Ih, gue gak percayalah, trus gue tanyain ... caranya gimana. si mamiq cuma bialang, niat puasa yang ikhlas karena Allah Ta'la, insyAllah, Allah yang membangunkan. Banyak yang bilang niat puasa gak perlu di lafaskan, memang benar, ini hanya membantu kita menjaga keyakinan hati kita... pake bahasa arab pula....hehehe


Mungkin kalian udah pada tau teknik ini, tapi menurut gue, berapa kalipun gue mencoba, dan emang terbukti.. gue tetap takjub, gue terus menerus menyebut asma allah, betapa Allah deket banget sama kita, lebih dekat dari aliran darah dan urat nadi, saking selalu takjubnya diri ini, allah emang bener-bener mngikuti pikiran makhluknya. subhanallah..

 Dan akhirnya pun gue terbangun sendirian di tengah malam yang sunyi..., gelap, dan sangat tenang. saat itu gue tau, kenapa orang tua gue selalu ngingetin gue untuk selalu berniat ba'da tarwih.
 Terbangun di malam yang dingin, merujuk gue berkomunikasi sama sang maha kuasa... bermunajat, mohon ijabahnya agar semua munajat gue di dengerin dan diterima... sensasi spiritnya subhanallah..

 Semenjak itu, gue gak butuh Alarm. wkwkwkwk, HP gue telat bangunin malah wkwkwkwk
 Keduluan sama niat gue, kekekekeke
 Di hari-hari biasa pun gitu lho, niat gak perlu berbahasa arab, tapi cukup mempertegas apa yang bakal lo lakuin nanti, dan dasyatnya otaknya manusia itu akan merekam dan akan memperaktikkannya.
 niat, berasal dari hati, di proses diotak, otak kita alat konesi dengan perasangka Allah, kemudian tubuh yang peraktekan.

 example, lo kepengen bangun pagi, pagi banget..... lo udah punya tekad, mesti bangun pagi. Maka beneran lo akan bangun pagi. tapi paginya nggak menentu, jam pagi itu banyak , mungkin pukul 02.00 pagi, atau 10.00 pagi..
 makanyo, mintalah, atau berperasangkalah yang jelas dan akurat, Alarm niat bakal ngasih. coba aja, tentuin target mesti bangun jam 04.00 pagi, pikirkan, dan tekadkan. InsyaAllah bangun jam 04.00. Gue jamin, pasti bangun jam segitu.

 Cara berpikir yang simple ini pun bisa kita terapkan dalam memperoleh apa yang kita inginkan, dengan memikirkan, berniat. Biasanya niat yang ikhlas , akan merangsang pikiran yang fokus, sehingga menghasilkan tindakan-tindakan dengan spirit yang luar biasa, dan hasilnya pun bahkan bisa lebih dari apa yang kita bayangkan. Subhanallah, maha kuasa Allah, asal lo cukup berhuznuzan aja sama semua yang di kasi sama Allah. Ramadhan pun, seperti ada sesuatu yang beda.
 GUE UDAH BUKTIIN SENDIRI, ramadhan gue yang gue kira bakal garing abis, nggak ada orang tua... bisa lebih dasyat dari pada ramadhan-ramadhan sebelumnya..

 Always keep huznuzan with Allah..
 Do the best things bacause Allah...
 Alm some of your rizky in Allah's ways...
 Always Read Holly Qur'an because Allah
 Sollu, in right time..
 Qiyamullail, to connect your soul with Allah....
 InsyaAllah... it become a nice Ramadhan..
 Hope that, next year, Allah give us meet with this month,
 Full Barokah month, is Ramadhan :D

salam mamen dari gue, buat penduduk dunia yang baca tulisan gue hahahahaha
This is my ramadhan... where is yours? :D

Jumat, 29 Juli 2011

MAU KAYA???? SEDEKAH DONK......





GUE PENGEN KAYA.....
GUE PENGEN BANYAK UANG..
GUE PENGEN JADI KONGLOMERAT.....

Kenapa??
Heran??? gak boleh gue pengen kaya???
Haram emang??
Gak khan??
Truss, nganggap gue matrealistis??
 BODO AMAT hahahaha...

 Well, siapa sih yang nggak pengen kaya, gue apa lagi. tujuan gue hidup adalah menjadi sang penguasa uang. Uang itu hanya beberapa lempengan koin dan beberapa carik kertas berwarna yang dianggap sangat berharga. Yang beratnya nggak sampe berapa gram selembarnya, tapi dampaknya bisa membuat sifat keBINATANGAN manusia itu muncul karena uang. nggak usah menyangkal, itu bener kok. jadi mesti cerdas, gimana caranya duit kerja buat kita...

 Inspirasi gue ingin jadi kaya apa ??
 Bukan sok dewasa atau apalah, gue pengen memajukan Indonesia kita, hiks.. lebay.
 Nggak , bukan itu sebenarnya, masalah Indonesia gue udah gak tau arah bicaranya kemana, yang gue tahu, sekarang di Indonesia lagi sedang aneh-anehnya.
 Gue pengen menanggulangi semua hidup keluarga gue, menyayangi keluarga besar gue dengan uang yang BANYAK serta BAROKAH. Sip, gue pertegas BAROKAH.....

 Setelah banyak bertanya, setelah banyak membaca dan setelah mengamati, serta memperhatikan secara seksama ( sama ajahh), kunci jadi kaya ternyata nggak ribet, sangat simple , begitu praktis, nggak mesti belajar ampe jadi profesor botak. Serius gue, itu benar-benar nggak perlu. Formulanya hanya 2, yang jika di reaksikan akan mengakibatkan sensasi yang amat luar biasa, baik sensasi batin, maupun jasmani, swear.

 ah, berbelit-belit ya...

 jawabannya : SEDEKAH + DOA IBU....
 just it??
 yeah.. no more...,
 MOREnya, efek dari kedua itu.....
 gak percaya!!!
 gue jelasin cess..

 Banyak yang heran, kenapa semakin ngebuang duit, atau harta apapun yang kita punya, semakin kita kaya!!?? dan orang yang mikir ini percaya emang rewardnya ada, tapi mereka hanya memikirkan sebatas " reward mereka di akhirat" yang akan mendapat balasan yang lebih di akhirat. SALAH banget tuh. tapi ini pemikiran orang KAYA yang keren menurut guru gue hehehe (usap-usap dagu)

Bukan salah mikir tentang akhirat, tapi agak keliru dalam pemahamannya, walau mereka yang mnyatakan itu nggak sadar, tentang rezeki yang nggak diduga-duga yang diterima oleh mereka. Dalam ayat al-qur'an juga mempertegas, jalan menuju syurga yah.... selain dengan sholat yah, sedekah.

Begitu sayangnya Allah sama kita, semua dititipin sama kita, entah itu kesehatan, dan harta, subhanallah. Tetapi allah akan semakin sayang ketika apa yang kita punya, kita bagi, bagi-bagi-bagi dan terus dibagi. Selain limpahan rahmat Allah swt pas di akhirat nanti, Allah nggak akan nyia-nyiain apapun yang kita keluarkan, baik ikhlas maupun nggak ikhlas. Semakin lo ikhlas, semakin ajib rewardnya cess, tapi semakin lo mengharap imbalan, semakinnnn susah nantinya . bener kan?? nggak sia-sia kan?? niat buruk yah hasilnya buruk,,, yo itu emang reward yang paling match, ya nggak??

 Berbagi harta...
 Berbagi Ilmu....
 Berbagi kasih sayang...
 Berbagi Informasi...
 berbagi teman yang berguna..
 berbagi dengan tenaga kita...
 Berbagi dengan waktu...
 kalo nggak bisa itu semua,
Berbagi pacar mungkin??? ( hahahah... nggak lah, yang pacaran maafnyo ^o^ )

seenggaknya SENYUM.... karena SENYUM sedekah paling mudah, gratis tapi nggak murahan, dan sangat -sangat bermakna. Senyum dikala susah, nunjukkin kita adalah seseorang yang teguh dan optimis... inilah orang-orang yang Allah tinggikan derajatnya, ckckck mamen nggak( yah nggak jauh-jauh kayak gue lah, #dirajam).
jadi kaya raya nggak haram kok, matrealistis juga gak haram tuh, asal..... lo kaya, untuk apa???, sifat matreaistis lo itu di peruntukkan untuk orang yang membutuhkan kah atau tidak???

 kok banyak oarang kaya SOMBONG???

 Itu bukan orang kaya, tapi ANAKNYA orang kaya....
 maen sama anaknnya,... sama orang tuanya dong. percaya deh, nggak ada orang KAYA itu sombong, Allah yang paling kaya aja nggak sombong hahaha.

 kalo mau sedekah harta, duitnya dari mana TIL?? Mungkin diri ini perlu di sedekahin.....
 behh.... makanya, di mix and match kan dengan doa sang IBU yang sangat mulia, sosok sabar, sosok yag cerewet tapi kasihnya subhanallah luar biasa. Allah bakal mengAminkan semua do'a seorang IBU, karena seorang IBU lebih berharga dari apapun. Kalo mau, sang ibu bisa aja minta sama Allah, ngejadiin anaknya segembel-gembelnya gembel, dan Allah pun meng-IYA-kan permintaan IBU kita, untuk itulah... dalam segala sesutu, minta selalu do'a ibu supaya menyertai kita, bersyukurlah jika IBU kita masih ada, dan mau bersusah mendoakan kita yang kelewat kurang ajar sama dia.

 Do'a ibu akan melahirkan, spirit-spirit baru. kalo udah minta doa Ibu biasanya, si anak, udah banyak ide, semakin optimis, semakin bekerja keras, dan segala sesuatu yang positif. Semua itu berkah yang nggak lalngsung di kasih sama Allah ta'ala, dasyat kan??? kita baru mau minta doa aja, udah ada perasaan yang menggebu-gebu dalam hati... gimana udah di doain...

 Diperuntukkan untuk manusia yang tau diri, cukup 2 itu aja kuncinya. trus yang nggak tau diri..... ???
balik lagi ke point satu, bersedekah kah ia di jalan Allah, do'a dari emak juga nggak cukup, do'a itu cuma mengcover niat doang, nggak sampai tindakan. karena yang punya syaraf adalah kita sendiri.

 semua tindakan, berasal dari pikiran. dan pikiran kita akan selalu di iyakan oleh Allah, dengan ujian-ujiannya. semakin baik pemikiran kita, allah akan semakin senang dengan memberikan kita ujian-ujiannya, semakin susah, dan semakin susah. Orang yang menerimapun semakin, teguh, optimis dan berhuznuzan. Allah hanya memberikan ujian berat sama orang yang mukmin, dan nguji sejauh manakah mukminnya mereka, saat nerima ujian... apakah selalu bertanya tentang solusi kepada-NYA, sebagai bentuk ketergantungan dan rasa cinta kasih kita kepada sang maha pencipta.

 Beda kasus, kalo sama yang pikirannya udah menye-menye.... dimana-mana, anak sekolah kalo menye-menye kelakuannya, di kasih ujian juga jawabnya menye-menye... hasilnya juga menye-menye.... guru semakin menye-menye juga. Bukan menyamakan guru dengan Allah, tapi kita lihat skala kecilnya... pantaskah kita begitu, di hadapan sang maha kuasa. Allahpun akan segan memberi, jika makhluk itu ragu atas kehendak Allah.

Allah itu sebenarnya, sebaik-baiknya zat, subhanallah. Sesuuzan apapun kita sama allah, Allah selalu ngasih yang terbaik. contoh : anak yang dijejal makanan banyak- banyak, akhirnya di kasih makan sedikit kan??

Gitu juga Allah, dia tau kita jenuh, DIA turunkan derajat kita untuk memperoleh ujian yang lebih pantas, Allah sesungguhnya nggak suka lihat kita susuah, dan sesungguhnya susah itu timbul dari diri kita sendiri.
  so... jangan sekali-sekali hopeless... semakin hopeless, semakin hilang spirit kita, dan bukan apa-apa di mata-NYA. hehehe

NB:
 thanks buat trainer motivator gue kak Leswadi ST, dirut SCHOOL OF LIFE yeahhh...

Rabu, 29 Juni 2011

THE KRUDUNG BOLONG?? O.o



Gimana perasaan lo semua kalo elo disambut hangat oleh pemilik rumah yang sama sekali bukan keluarga bahkan kerabat lo sekalipun. Mungkin hanya KENALAN orang tua elo??
The variaty answers, ada yang nyantai aja, masa bodoh, sungkan-sungkan, malu-malu kucing, dan lain-lain.

Guys, lo tau nggak, gue sekarang ada dalam posisi ini. Ajep emang. Hanya karena si bapak berkawan lama dengan temannya, diapun menitipkan anaknnya yang baik hati ini kepada sahabatnya. Sukses buat gue heran. Lalu gimana respon gue??? Perasaan gue step by step setelah tinggal dirumah orang ini, tapi tetep aje gue sungkan. Rumah ORANG booooo’ bukan rumah tante atau kakek nenek gue, bisa dibilang gue gak bisa apa-apa tanpa kebaikan orang ini.

Day by day ( kayak lagu SNSD aja) berlalu, gue pun sedikit terbiasa dengan lingkungan rumah yang amat humoris, dan yah... nyaman lah menurut gue. Orangnya , gileee... baik amat, waduh speechless gue. Masa, gue baru makan aja disuruh nambah??? Apa nggak baik tuh, perut gue karet apa.

“Til, nyantai aja.. anggap rumah sendiri..”
Ini adalah senjata sang pemilik rumah untuk nyuruh lo, harus tau diri... itu presepsi gue.

“Nambah Til, makan yang banyak... abisin sekalian” waduh.. cengok gue...
Ini, adalah cara sang pemilik rumah untuk mempermalukan elo saat dia bakal berbincang dengan kawanannya entah itu spesies dari sebelah bumi bagian  mana, tambah lagi citra Papua jelek banget dimata dia, padahal dia dosen terbang di sono....... itu presepsi gue aja.

“nggak usah repot-repot... nggak perlu dibersihkan”.... lagi-lagi presepsi gue.... “berani lu nggak bersihin gue usir”....ckckckck gue terlalu suuzan.

Dan sesungguhnya dia adalah orang paling baik yang pernah gue temui, orang yang paling ramah, punya pemahaman yang tinggi tentang hidup, juga punya dedikasi yang tinggi dalam ngurus keluarganya dia. Sampai-samapi dia curhat semua tentang masa mudanya sama gue, pas suaminya lagi keluar kerja, sambil bercanda... dan bicara omong kosong ala ibu-ibu yang udah kehilanagan topik, lo bayangin aja.

Tapi dari itu gue bersyukur, gue bukan menjadi hal yang buruk untuk kelurga mereka,yahhh... Walaupun gue juga pasti pernah ngeselin mereka sekeluarga.
Inilah salah satu kebaikan sang pemilik rumah. Udah pinter (S3 mamen...), dermawan lagi. Dia nggak bosen-bosennya ngajakin gue keliling-keliling kota malang, besok, besok, sampai besoknya lagi... wah seru deh. Sampai bayangkan, dia rela nganterin gue check up kesehatan gue ke rumah sakait, yang notabene gue sakitnya sampai nyakitin batin , yang kalo dialamin oleh orang selain gue.. belum tentu bisa segembira gue (bangga) hehhe.

Suatu hari, yaitu hari jumat pukul 10 pagi waktu indonesia barat. Berawal dari anaknya si tante tempat gue numpang, yang manjanya naudzubillah, kate emaknye sih ... nyari perhatian gitu abis gak ada temen. Namanya wisesa, anaknya lucu-lucu imut gimana gitu, pinter lagi, tapi kalo disuruh mandi... lamaaaaa...

“ Adek.. sesa, ayok cepetan buka bajunya... mandi ya??? Umi udah nyiapin aer hangat nih “ teriak emaknya sambil ngucek-ngucek pakean...

Si anak malah asik nonton Spongebob yang ceritanya udah diulang entah  yang keberapa puluh kalinya. Gue rada perihatin nih sama si tante dengan anaknya, gue mau bertindak ehh... dia malah dateng.

“Sesa... kalo kamu mandi, kita bakalan jalan-jalan ke togamas( toko buku), gimana??” tanya uminya,
“yeeeeeeeeeeeeeee.... mbak Tartillllll, mandiin!!!!”

Udah gue duga, ckckckck. #toeettt -___-'

Ni anak, rapinya, luar biasa. Bajunya minta disetrikain, padahal masih bagus banget. Yaudah, daripada dia nangis, gue setrikain aja. Abis itu, gue bergegas ngambil tumpukan baju yang blom kesetrika, buuanyaaaakkk euy, sumpah banyak. Kayak di TPS. Tapi ini TPS baunya kayak molto gitu, lho??

Lama nyeterika, gue sekalian aja nyetrika pakaian gue, hehehe... seneng banget baru ada waktu nyeterika baju-baju gue. Hingga saat gue nyeterika kerudung paris, pemberian tante yang baik hati nun ramah ini. Warnanya kemerahan, gak muda-muda banget juga nggak merah tua banget  . Match banget sama baju muslim merah tua gue wkwkwkwk, bagus deh pokoknya.

Mula-mula gue nyetrika yang berwarna hitam dan coklat, tapi kok... nggak mulus-mulus nih kain, apa mata gue rusak karena keseringan nonton video-video akang changmin yak??! Ahhh... gue gosok lebih kenceng lagi.... hah, sama aja.... gue jadi sebel sendiri. Gue singkirin tuh kerudung. Kemudian gue setrika baju yang lain. Nggak lama setelah itu, gue narik satu kerudung kemerahan itu, gue gosok-gosok.... hasilnya ...
 NIHIL. ..
Sami maon...
 Podo wae. ..
Nggak ada perubahan dan sejenisnya...

Otak yang emang nggak segede burung onta inipun dipaksa mikir, “apa yang mesti gue lakuin, penampilan perdana gue pas ngambil barang-barang gue mesti rapi nih “ pikir gue gitu..
Ahaaaa..... betul betul betul, aku memang keren... mungkinkah si setrikaan kurang HOT alias panas???, tanpa pikir panjang gue pun mutar tuh bagian tingkat kepanansannya, pas gue mau langsung nyeterika, si sesa tiba-tiba treak histeris kayak dikejar nenek-nenek.

“hyaaaaaaaaaaaaaaaaaa...............................”

Perhatian gue teralihkan, segera gue letakkan setrika di samping tempat setrikaan. Kenapa lagi ni kecebong alus, treak-treak nggak jelas..

“ Kamu kenapa, sa...??”
“ itu.... ada uang seribu di sebelah springbed!!!”

Dia nunjuk-nunjuk gitu, gue kira dia pengen duit itu, eh ternyata dia malah tambah histeris ketika gue sodorin tuh duit seribuan.

“nggakkkkkkkkkkkk....”
Emaknya tiba-tiba ngibrit sambil basah-basahan,
 “ Kenapa sesa???”
“ Itu, mi... uang seribuan”
Gue bingung, dan ngeliat emaknya dengan tampang bego, sambil garuk-garuk kepala.
“ Dia mau duit ini kan??”
“Aku nggak suka duit lecekkkk, jijik.. ah”
 Katanya menyerengit, si emak malah ketawa ketiwi. Kecil-kecil udah heboh lu, gedenya giamana ya??? Sampe dia gede, gue dapet ngumpulin duit lecek, gue lecekin juga dia.
Tanpa sadar, gue udah ngediamin setrikaan dalam waktu lama dan dalam keadaan panas banget, tanpa ada keraguan sedikitpun, gue letakkan setrikaan panas itu sambil senyum-senyum najong, ngarep tuh kerudung bakal halus. Dan apa yang terjadi...
OLALALALA...... yang tadi rona wajah gue tersenyum gembira, setelah si strikaan nyangkut di kain kerudung karena langsung meleleh, muka gue langsung busukkkk, banget. Sumpah.

OH MY GOD.... KERUDUNG GUE BOLONG... BOLONG BANGET......... YA AMPUN....

10 menit gue tatapin tuh kerudung sambil, mikir apa yang terjadi jika ketahuan, ya ampun, bener-bener anak tidak tau di untung, dan tak tau berterima kasih huh. Sedih dehh...... merana gue. ohhh noooo...

Sekali lagi, berhubung gue keren, gue dapat ide hahahaha.... di lipat bagus-bagus, dan gue simpen di koper, hahahahaha, ntar gue beli yang baru, hahahaha sedikit jahat tapi lebih baik bukan.
Wuidihhh... bolongnya jeleknya masyaallah, setrikaannya ampe lengket-lengket gitu. Sampai-sampai gue ngerobek-robek kertas buat ngebersihin setrikaannya, setres gue.
 Swear.. =___=’.

 Mirip kayak maling yang nggak mau ketahuan jejaknya. Si kecil nanyain gue kenapa.... gue ngeles aja bilang bagian sertika yang ini emang harus dibersihin gini gini, sukur dia nggak nanya emaknya...

Sampai sekarang mereka tau??
 Nggak lah!!!
Udah ada gantinya??
Belum lah!!!,
Truss kapan??
Ntar kalo ada duit, hohoho asal lo bisa jaga rahasia ini. Janji sesama mamen hehehe :D
Atau nggak, kalian belikan ckckckcck.


ASLI!!!!KEJAM!!!



Hai guys... lama gak posting, jadi gagap gue mau bikin judul apaan. Wkwkwkwkwkwk

Well, sekedar info aja, gue udah hampir 3 mingguan di kota bunga, yang sukses nggak buat hati gue berbunga-bunga ( gak nyambung).
Mulai dari bentuk geografisnya, dan lingkungan kota Malang, selalu gue banding-bandingkan  dengan kota tempat gue ngedekep selama kurang lebih 11 tahun, yaitu MY LOVELY JAYAPURA.... lebay. Ugghhh... banyak banget deh, yang nggak pernah datang ke dua atau salah satu daerah ini aja bisa tau bedanya.

Perbedaan yang signifikan, tapi tetep aja masih ngeremehin JAYAPURA, hahaha padahal  JAYAPURA bisa jadi tambang emas. Perbedaannya antara lain: di Malang.. banyak banget gedung-gedung perusahaan, usahawan dan usahawati (lho??!) yang ngebuka lapangan kerja sendiri, dengan segala kemampuan mereka, yang notabene usahanya sama  semua, nggak ada pembeda, menurut pengamatan gue (ngasal.com).  Banyak Becak, Banyak orang yang masa bodo, Banyak kendaraan, Banyak copet, Banyak Pengamen, juga Banyak Gelandangan. Wah.... Indonesia kaya akan jenis manusia dari segala lapisan, aku takjub #dirajam.
Sedangkan di JAYAPURA, yang dikira masih HUTAN (udah nggak ah, itukan zaman dahulu kala), mulai banyak pembangunan, perusahan besar mulai berdiri, dan usaha-usaha lain, ya.. tapi nggak sebanyak di kota Jawa. Tetapi tidakkah kita dilahirkan untuk cerdas???? Aha.... berpikirlah, tempat seperti itu harusnya menjadi lahan tambang emas bagi mereka yang pikirannya terbuka, kayak gue #PREEEETTTT . Percayalah, nggak ada gembel, pengemis atau pengamen..... nggak ada beneran, swear, kalo nggak percaya cek aja... yang ada cuman pemulung.

Trus TIL, ngapain lu sekolah jauh-jauh?? Hahahaha.. pertanyaan kecil, karena gue ingin mentraining otak gue dengan anak-anak Jawa sini. Gue mau tunjukkin kita nggak sebego yang mereka kira (ini namanya udah nunnjukin kegeblekan total!!! parah). Gue pengen keluar, dengan menjadi orang sukses, dan mensukseskan tempat domisili tercinta gue.

Well, disini kehidupan kejam banget, sekejam-kejamnya kehidupan. Mudah-mudahan kehidupan nggak mengejamkan gue kelak. Amin. Dan gue nggak menjamin, mau dari anak baik sekalipun, kalo udah terjun ke pergaulan hidup disini, entah dia masih baik atau tidak, tapi yahhh... tergantung didikan emak bapaknya sih, kalo basicnya kuat insyaAllah, everything’s gonna be OK.
Gue, sekolah jauh aja baru sekarang gue mikir, “ngapain gue sekolah jauh-jauh?” pertanyaan yang muncul dari keadaan yang muncul disekitar gue. Sempet gue mnyesali perbuatan gue, yang milih mau sekolah jauh, karena sekolah jauh terlalu banyak dosa gue mamen..., Gue takut gue menjadi seseorang yang egois ketika gue jauh dari orang tua, karena kita butuh apa-apa. Rasanya hati gue terrenyuh saat gue minta uang buat beli keperluan gue. Saat itu sempat terpikirkan, tetapi.. eh.. tetapi, berhubung gue orang yang keren dan mamen (nggak nyambung!!), sampai saat ini gue mau berpikir, bisnis apa yang kira-kira bakal bisa gue geluti, supaya gue bisa mendapatkan DUITTTT!!! 

Yeahhh...

Jangan salah sangaka agan-agan, hidup kita ini, gue khususnya nggak diperuntukkan mencari uang tanpa mengingat kuasa Allah ta’ala, tetapi, kita butuh uang untuk mencapai ridho sang maha kuasa. Dan sekarang gue mau ngusahain itu, disamping nggak ngerepotin orang tua, juga gue bisa mandiri. Gue kagum sama temen-temen kenalan gue, yang bisa hidup tanpa belas kasih orang tua yang dikenal sebagai “DUIT” itu, dengan lingkungan yang mungkin lebih kejam dibanding gue, bahkan mereka kadang ngirimin duit balik sama orang tua mereka.
Gue pun ingin mencoba, dengan segala keterbatasan gue, yang otaknya pas-pasan, dan nyali segede partikel debu. Apapun itu. Karena... sungguh, baru gue ngerasain betapa nggak enaknya memohon sama kedua orangtua, betapa bersalahnya gue ketika gue menjadi orang yang egois, dan mnjadikan mereka sebuah alasan dengan mengatas namakan tidak mau terjerumus ke dunia kejam pergaulan.INIKAH YANG NAMANYA MAHASISWA. Lebay ah, gue masih calon kok hahahahaha :p
Tetapi sampai sekarang, gue masih terisolasi dengan yang namanya pengetahuan geografis kota Malang, ckckck, dan gue mesti membangun jaringan yang kuat, dengan cara ngelatih nyali gue.
Sekarang baru keraknya aja yang gue rasain. Gue bakalan ngerasain seperti mahasiswa-mahasiswa umumnya, yang kadang nggak makan 2 hari, atau nggak tidur berhari-hari. Begitu istimewanya jadi mahasiswa ckckckckckck, namanya juga mahasiswa ya nggak??
Mudah-mudahan niat baik gue di kabulin, Amin.

Senin, 30 Mei 2011

LABIRIN

"WELCOME TO THE NEW WORLD" kata-kata yang pantes buat gue dan sederajatnya...

hahahaha..
PUSING...MUMETTT... cape dehh

Alahamdulillah, sekarang gue udah ada di MALANG, yang di bilang kota bunga.."katanya". tempatnya sejuk abis, gak panas, juga gak dingin... passss mantabbb (kopi ya?? hahaha). banyak karya tuhan yang amat sangat indah pula, hahaha (istigfar til..till), serta sangat kagum dengan orang cakep ber-speak jawa.. =___= ( gak tau kenapa ati gue langsung ancur). oh, 1 lagi... terlalu banyak pertokoan, jadi bingung..ngung..ngung

Apa ya?? seneng sih, padahal planning gue di jogja, ehh.. rejekinya malah disini, ckckck. yah, dimanapun kita berada mesti harus jadi yang terbaik. ngomong-ngomong soal  yang terbaik, gue semenjak datang ke ni KOTA BUNGA, gak baik-baik aja, sebaiQ nama gue. Weleh-weleh.. pusing segala macam, capekkkkkkknya luar biasa..

sampai saat ini udah hari ke4, gue masih pusing (dan bener-bener butuh obat nih kayaknya) huwaaa...... diajakin jalan melulu sih. hari pertama : perkenalan kota. hari kedua : perkenalan calon kampus. Hari ketiga : perkenalan jalan. Hari keempat : masih perkenalan jalan, guess guys.... gue gak apal sama sekali jalan yang ada di sini, busetttt dah... labirin kali,
 ini labirin yang ada di otak gue.... ternyata, gak jauh beda sama kenyatannya =____=











oke, kenyataannya secara kasat mata nggak seperti diatas. tapi gue keliling nih kota berasa kayak gambar diatas ini... sial.
si supir malah bilang " mbak, jalan sak iki gampang, yang penting tau yang tengah ajja, jalane tembus-tembus.. jadi nggak akan nyasar"... jidatttt, ngemeng aja terus, keadaan gak enak maksa gue inget jalan ckckckck.


udah 4 hari, tapi gue jamin, di turunin di jalan gak bakal sampe kerumah lah. hahaha
 hadeeehhh... gue harap cepet hapal jalan..... ckckckck...

Senin, 16 Mei 2011

HIDUP BARU... TARGET BARU


hahahaha... Alhamdulillahirabbil alamin... Barakallah... gue LULUS hahahahaha, entah ungkapan apa lagi yang mesti gue ungkapin selain mengucap rasa syukur dan terima kasih + corat-caret baju seragam hahahaha, itu hanya sebagian kecil, ..
okeh.. basa dan basi sampai benar-benar tak bisa dinikmati cukup sampai disini..

______

 Tanggal 16 Mei 2011 pukul 17.00 waktu indonesia timur, alias PAPUA detilenya di Jayapura.. Papa keluar dengan tampang datar, dan mengantongi amplop putih yang di lipat, memicingkan mata dengan ekspresi heran.. Bahwa penampilan yang tadi rapi, dan kinclong... tiba-tiba jadi kayak baju yang penuh dengan coretan..
 Gue: Pa... lulus??? (ketawa ketiwi nggak ada dosa )
 papa : hah? yoi.. hehehe, kok bajumu kotor??
 Gue : dicoret pa, hehe boleh yak...??
 Papa : hmmm, oke.. tapi nanti sebelum magrib udah sampe rumah ya.. jangan jalan-jalan...
 Gue : oke .. baiQ hahahaha

 wekks, kirain bakal dipecat jadi anak, ahaha si Papa emang baik hehe. Alhamdulillah tadi gue bener-bener lulus, dengan nilai yang Alhamdulillah ajib-ajib, hahaha yah walaupun nggak sejaya semester lalu, bisa masuk ampe 2 ato 3 besar, tapi yah... nggak ada yang perlu disesali, karena gue inget kata seorang kakak, nilai di dunia ini bukan sesuatu yang penting.. jika nggak diimbangi skill hehehe, so.... biarlah, yang penting itu nilai bisa menunjang gue lebih dari cukup untuk berkelut di dunia perkuliahan kelak .. Amin.

 Sebelum, Papa keluar gerbang, gue udah bertekat untuk nggak corat-coret dulu, sebelum tau, gue lulus apa nggak, eh si temen-temen pada usil, ngasih titik-titik di baju, dasar usil. Ya sudah, gue tau gue segitu kerennya sampai mau nyoret baju, gue ( gue harap jangan ada yang muntah, ouuhhh)... dengan modal tas, tanpa alat-alat corat coret, gue bentangin tangan, dan di serbu segerombolan, pembawa piloks dan spidol,
 "til, boleh coret keredungmu ya??"... tanya seorang teman..
 " hmm.. yah, boleh lah.. lagi pula ni kerudung temen gue tiga tahun, jadi nggak ada salahnya kalian nyoret juga.."
 " hehehe... oke deh, eh.. kamu bakal buang baju ini...??"
 " geblek, mana mungkin.... bila perlu aku cuci, setrika, dan bawa pergi nanti... hahahah"
  dia tersenyum, dan meluk gue, dan gue pun tersenyum.. ^__^

Dan terjadilah corat coret secara binal disitu.Mungkin dimata orang corat coret terlalu apaaa gitu.... hahahaha, gue nggak perduli, persetan dengan mereka semua, ajang ini bener-bener buat gue jadi lebih berani berbicara dengan teman SMP gue, yang sejak smester 2 kelas 1 udah nggak saling bicara, dan jadi seperti dahulu kala.... gue jadi dapat tanda tangannya, pesan kesannya dia, dan tentu senyumnya dia yang nggak pernah gue lihat sehari-hari....

 Gue cuma menyayangkan orang-orang yang menganggap rendah corat-coret, walau kata gue persetan dengan pendapat mereka.. tapi, ada aja yang ngebuat mata gue pedes, ckckckck, yang jelas bukan orang tua gue, karena mereka mikir, anak paling pinter aja orangtuanya ngasih kebebasan yang cukup tanpa terlalu bebas... masa anak yg biasa-biasa aja kayak gue mau di kekang-kekang, brutal entar jadinya hahaha.. nggak ding.. sesungguhnya mereka nggak pernah muda dan nggak tau maknanya, dan bla..bla..bla..huahahahaha

Sadar nggak sadar, gue udah mikir dari pertama kali masuk SMA, ni gerbang terakhir gue bakalan masuk dunia orang dewasa, mikir ampe dodol .. harus gimana kelaknya, dan sekaranglah segala penghujung itu terkuak... banyak temen gue yang langsung ngerasa " YEAHHH..... BEBAS", .. padahal "SALAH" kita akan masuk, atau mungkin udah bakalan ngerasa lingkaran penderitaan yang nggak bakal brujung sampe hari kiamat tiba.. entah yang mau lanjut perguruan tinggi, yang bakal nganggur, ato kerja... kawin atau apa sajalah...., dunia orang dewasa nggak bisa di tolak, walau nggak mau... beragam macam masalah dan ujian datang silih berganti..... khususnya gue yang bakalan hidup jauh dari keluarga.

 Gue nekat, waktu itu ditanyai orang tua, mau ngelanjutin sekolah dimana... gue nyeletuk aja tanpa mikir " ke Jawa" jawab gue polos (huekk), orang tua sampe saat itu ngedukung sebaik-baiknya, dan gue pun merasa sangat .. benar-benar... harus kesana. Dulu gue nggak mikir konsekuensi dan bla-blanya.... saat-saat udah lulus ini, baru.. si mama khawatir, gue anak cewek..ngurus diri?? masih dipertanyakan, takut nggak bisa makan, dan masih dalam masa pengobatan (iyee.. gue penyakitan.. :(  ) , dan segala macam bentuk kekhawatiran seorang ibu, yah taulah... secara, yang nemenin dia 3 tahun tanpa alpa cuma gue seorang, saat mas bro gue kuliah di manokwari, yg notabene pulangnya kadang setaun skali, paling juga seminggu dirumah.. si adek yang deket , milih pondokan sekolahnya, yag baliknya sebulan sekali...

 kalo, papa lain cerita... dia ngedukung habis-habisan, sehingga tiap hari dia ngontrol kebiasaan gue harus diubah, harus bener-bener seperti orang yg sedang sendiri... berangkat sekolah emang diantarin, tapi pulangnya, jalan kaki atau, naik taxi... dulu SMP ngasih duitnya per hari... tapi pas SMA, di kasih tiap bulan, gue yang dari sononya sama orang tua aja jaim minta duit,jadi,, gue ngandalin ingatan mama papa gue.padahal si emak lupa ngasih jajan bulanan, tapi gue nahan diri aja, berharap ni ortu sadar.. gue nggak mau dicap tukang minta-minta... atau mungkin mereka mau gue belajar hemat.. gitu pikir gue, dan kejadian, hampir 2 bulan nggak di kasih pesangon... ajigileee... gue cuma nebeng sana sini, kalo temen jajan, pulang harus jalan kaki, belum lagi duit fotokopian dan segalanya....

 Penantian pun terjawab sudah, kita bertiga shalat Maghrib-Isya berjamaah dirumah, ba'da isyanya abis do'a... mama membuka perbincangan, dengan menanyakan uang jajan gue.. dan tidak sesuai keinginan, nanyanya tanpa dosa..
 " lho.. til, bulan ini mama udah kasih uang blom??" Nayanya bingung gitu..
 " Blom... 2 bulan nih ma" jawab gue kesel...
 " Ehhh.. lama banget, makan apa kamu diskolah.. trus pulang pake apa??".. tanyanya nggak serius, sambil ngelihat kuku-kukunya yang abis diwarnai pake pacar muslim..
 " nggak jajan lah ma... jalan kaki pula"...
 ".hah?? kamu hebat banget....bisa tahan, mama aja bisa pusing tuh"...
ckckckckck, gue anak lo bukan siehh -___-, jadi bingung gue.... malah di banggain., kaget gue punya orang tua kayak gini. Tapi setelah itu si mama minta tolong di ingatin, karena dia nggak mau gue gitu lagi...hah........... gue jadi ngerasa berdosa.. hikss...

 Kalo nginget-nginget yang kayak gitu, kadang gue mikir... bener nggak tuh sikap, yang sekalinya uang habis, langsung telpon.. kirimin duit.. hah, kalo dipikir-pikir percuma gue sekolah jauh-jauh, dan universitas bagus-bagus,. hanya minta sedekah orangtua... gue nggak suka jadi tipe anak manja, yang cuma bisa menengadah tangan buat dapat duitnya.... mau jadi apaaaa??? ha....

 Akhirnya gue dapat solusi juga, mau nggak mau gue harus tetap merantau... terlalu banyak argumen teman tentang menjadi orang rantau, tentu saja argumen yang dasyat luar biasa... dan gue putusin, HARUS PERGI, DAN HARUS BELAJAR BANYAK... bukan cuma gue yang punya pikiran gila kayak gitu, tapi temen-temen gue juga...papa berani ngelepas gue...karena gue anaknya nekat, katanya... selalu  mikir segala sesuatunya bakalan baik-baik aja...dan gue bukan cewek yang cemen, beuhh dibilang gitu gue tambah PD aja..., banyak juga temen yang nggak ngedukung keluar, alasannya.. gue nggak ada keluarga di sana.. paling cuma sepupu, itupun cowok..., yah.. itulah teka-teki yang harus diselesaikan..

 Banyak target hidup yang pengen gue bangun kelak, yah walaupun kedengarannya muluk-muluk, dan nggak mungkin,, apalagi dengan ngelihat tampang gue yang sekarang ini... kayaknya nggak mungkin , menurut orang. hehehe, tau the law of attraction gak.... itu loh, hukum ketertarikan... gue cukup berikan cuplikan kalimat ajibnya, entar loe semua, entah nafsirkannya gimana.. " Pikirkan apa yang kamu inginkan, maka alam akan memberikannya" ... nggak susah dijelaskan.. tapi penjelasannya lumayan banyak, nanti post berikutnya aja hahaha....

 Setelah tau itu, pikiran gue semakin menjadi-jadi, sampe yang paling sintingpun ada.... gue aja nggak nyangka, kenapa sampai bisa mikir segila ini...., dan gue berharap.. Allah selalu ngebantu usaha gue.
 setelah tau hukum itu juga, gue baru sadar.. sebuah nilai diatas kertas cuma SAMPAH, gue berani bersumpah... ijazah gue yg dari TK hanya secarik kertas yang nggak berharga,,..(kalo ada yang tersinggung, nanti ajak gue debat, gue layanin.. serius).. huoooo

 Setelah di intip-intip, Jogja/ malang ( tempat tujuan gue kelak, insyaallah), peluang untuk memenuhi hasrat gila gue, sangat berpotensi kok, hahahaha.. segelintir appointment gue bentuk dengan temen-temen gue... "balik harus sukses ya.." bulu kuduk gue selalu berdiri kalo denger kata sukses...

Janji gue sama anak anak ini contohnya..

 "Til, aku mau kita ketemu nanti bukan di Indonesia..!!" katanya gitu.. dalem ati gue jawabnya candaan " Iye ntar, di papua nuginea wkwkwk" .. katanya dia mau jadi lawyer .. ceilleh,, keren pisan euy, amin dah,,,

"Til.. ketemu di harvard :D"... , " iye dah..." :D

  Kebanyakan tampang dokter hahahaha... obatin gue gratis yak... : D

Yah, gue selalu berdoa untuk kesuksesan kita semua....
 gak ada kesuksesan yang didapat dengan cuma-cuma.. semua butuh pengorbanan yang benar-benar spektakuler, untuk menunjang mimpi yang spektakuler... jadi nggak ada salahnya kita merangkak mulai sejak dini... dan berada di atas angin kelak..



salam GAS : Gabungan Anak Sukses : D

Selasa, 10 Mei 2011

SAMPAIKAN RASA TULUS CINTAKU

Aku bukan orang yang kuat tanpa doaNYA
aku bukan orang yang pintar tanpa didikanNya
Aku bukan orang yang taat tanpa ilmu Agamnya

THANKS ABOUT YOUR EVERYTHING

that's sentence must be listened by my mom, but the fact she just wondering the missing feeling, about her children....

Sekilas lagi tentang gue, hahaha.. gue ini bukan orang yang kuat, dan tahu segalanya, tanpa mama gue, bingung ya kok isiannya tentang mama, padahal hari ibu aja nggak.
Yah, bener juga kata salah seorang teman yang bijak, hanya dengan sebuah tulisan lah segala sesuatunya jadi kelihatan lebih ringan.. pembaca cukup membaca, walau silence readers, yang penting ada yang niat ngebaca nih keluh kesah, sama kayak ngedengerin cerita ngebosenin hehehe.

hmm, apa ya.. gue bukan tipe orang yang blak-blakan ngungkapin rasa suka, cemburu, dan ekspressi-ekspressi lain dalam keluarga, maupun lingkunagn gue. Banyak yang bilang, keluarga gue itu seru banget, hahaha sana.. hahaha sini, trus orangnya unik-unik, saking uniknya mereka nggak tahu... tipe anak yang dilahirkan oleh kedua orang tua gue adalah, tipe orang yang ngebuat setiap orang bisa gedek, termasuk mama gue. dosa?? yaiyalah..

Jujur, nggak kakak, gue, sama adek gue, sayyaaaaanggg banget sama mama, dan papa.. mereka orangnya super sabar, dan sangat humoris, tapi kami nggak berani bilang " mama aku sayang mama" atau, " mama selamat hari ibu ya" lillahita'ala, dalam 17 tahun gue hidup nggak pernah terucap itu kata, kedepan mama gue sendiri... nggak tahu kenapa... gue ngerasa, ada sesuatu pembatas, dan membuat gue semakin manja jika gue ngomong kayak gitu, tapi sesungguhnya guee pengen banget, bersimpuh dan mengucapkan kata-kata bak permata itu... dan, gak heran seorang mama jadi sedih ketika seorang anak yang dicintainya nggak menyebutkan itu, tapi my mom is my wonder women, dia udah kebal dengan segala macam kejutekan anaknya ini.

Kasus berikutnya, mama ulang tahun, atau siapapun yang ulang tahun di rumah, entah papa, mama, kakak, gue, atau si bungsu.. nggak pernah saling ngucapin kata, selamat ulang tahun, dan sehat selalu. yup NGGAK ADA. Cara penyampaian rasa kasih sayang yang gue deskripsikan dengan seorang mama gue ternyata nggak sama. Rasa sayang gue, dengan cara mengucapkan salam "ASSALAMUALAIKUM" sama papa mama gue, dan mencium tanga mereka saat ke SEKOLAH doang ( jahannam), dengan ngurusin semua kerjaan rumah, kecuali masak ( mau mati konyol makan masakan gue??) dan, mendengarkan mama dan papa curhat tentang hari-harinya, masa lalunya, dan keinginan di masa depannya, seneng banget bisa kayak gitu.

Sampai sekarangpun, mama nggak tahu gue sms-an dengan cowok mana, seberapa banyak cowok yang udah ngajak gue pacaran dan lain sebagainya, dan nggak pernah nanya, gue lagi deket sama siapa, bahkan gak pernah nanya, dalam doa apa aja yang gue minta sama Allah ta'ala... karena gue terbiasa dengan keadaan kayak gitu, gue kadang malu kalo bercerita hari-hari gue sama mama, yah paling cerita temen-temen aja, yang pacaran dll, tapi gue tau kok, dia menghormati privasi kita masing-masing..

Tapi, gue rasa nggak mungkin seorang mama tahan dengan hal kayak gitu, dia pasti tertekan. kadang, salah cara gue dan saudara-saudara gue mengaplikasikan cara melakukan kasih sayang tanpa lisan, karena kita ngerasa... lisan?? nggak mungkin , karena bakalan malu ngungkapinnya.
kadang niat baik, selalu di definisikan salah oleh mama, gue niat buat kue ultah buat mama, tanpa sepengetahuan dia.. mama malah, kecewa, gara-gara nanti nggak ada yang makan, yah dan gue diem aja.

Niatnya kita, ngungkapin kasih sayang dengan nyuciin bajunya, malah di salah artikan, sengaja supaya di kasih jajan lebih... kadang, hal hal sepele kayak gitu, ngebuat gue dan saudara gue juga ngambeknya nggak ketulungan, tapi nggak lama kemudian, seperti debu yang dibasuh air, semua seperti nggak ada apa-apa.

Mama, orangnya posesifff, banget, tapi kita seneng kok, nggak ada mama yang seposesif ini di dunia, tapi kadang keposesifannya, membuat kita kadang mikir " jauh dari kenyataan yang ada" . padahal mama bilang sendiri, doa ibu, Ridhonya Allah. padahal izin doang jalan-jalan sama temen, itupun mintanya sekali, beuuhh, khawatirnya ampe ke kecelakaan dan tindakan keriminal lainnya semua, and i try to scream in my heart " don't you think hah?? your words that your pray??" dalem ati cuy, gedek juga kita saat itu... gue selalu mikir, kenapa nggak positif thinking aja, emang kita apaan sampe di doain gitu... itulah keluhan jika emosi sesaat.

Tapi, kalo kita mikir, apa mudaratnya, gue khususnya, kadang nggak bisa menengadah ke muka mama, gue ngerasa terlalu hina menjadi seorang anak, dia baik, tapi gue seenaknya, dia memberi kasih, gue nggak bales dengan sayang..
Gue kayak ngerasa, nggak pantes jadi anaknya, gue kadang ngerasa, mungkin gue ketuker kali, atau gue anak seorang penjahat sesungguhnya.

Gue ngerasa nggak pantas, dapat makanan enak, gue ngerasa berdosa lahir batin pas mama ngebuat sayur untuk kesehatan gue, dan gue nggak makan karena nggak mood, lalu dia membuangnya, dan membuatkan yang baru.. T_T , gue betul-betul cewek berhati batu.. sungguh memalukan.
Gue nggak pantas, dapat perhatian yang berlebihan... karena gue nggak pantas diperlakukan seperti itu..
gue pengenn banget ngomong kalo gue sayang mama, pengen banget ngucapin selamat milad mama, pengen banget ngucapin selamat hari ibu, pengen cerita semua keluh kesah... pengen dia ngerti semua yang ada di pikiran gue, pengen banget dia ngertiin anak-anaknya, bahwa anak-anaknya nggak seburuk yang ia pikir, dan tetap berhuznuzan sama anak-anaknya. ya Allah, sampaikan salam sayang ini kepada mama ku tercinta dan papa tersayang, jangan biarkan tangan mereka berhenti menengadah kepadaMU, yang selalu doakan kami, yang hina ini ya rabb, berikan mereka kenyamanan memiliki kami yang hina dan dusta ini... dan berilah aku keberanian untuk berkata "Doakan aku jadi orang sukses dan sehat ya ma"


Gue akan tetap belajar, walau saat ini menyakitkan, tapi gue yakin kedepannya.. indah pada waktunya, jika gue mengindahkan saat ini.



ngutip ^^

Kisah Sahabat