Senin, 24 Desember 2012

Melek..Melek..Melek

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.
Long time no write in my blog. hahaha
Alasan satu-satunya dalah mengapa gue nggak sering update yakni "NGGAK ADA BAHAN" . Nggak ada bahan buat dimakan, nggak ada bahan buat dihina nggak ada bahan buat di jitak dan lain sebagianya. Hingga suatu hari gue mendapat ilham alias wangsit ketika gue lagi nyambi nunggu donlotan hahaha...

Well, gue akan bercerita sedikit tentang keanarkisan di kampus gue yang sangat, EEWWW membosankan sekali. Kenapa? Padahalkan kalau melihat leih dekat yang namanya anarkis itu makin seru?? *statement macam apa ini #plakk . Udah lupain aja. well, we begin the story with thiss...

Suatu hari gue mendaftarkan diri sebagai panitia pemira. Apa itu pemira? Pemira adalah singkatan dari Pemilu mahasiswa Raya, yang biasanya diadakan di setiap universitas-universitas di Indonesia, untuk menduduki posisi yang namanya jabatan Presiden EM (sebutan di Universitas Brawijaya), ada juga yang nyebutin birokrasi itu nggak menyatakan diri sebagai badan namun Lembaga sehingga menjadi LEM. LEM yakni lem kertas dan lem kayu *lempar batu puffing. Becanda, maksut gue LEM adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa. Nah, biasanya, yang namanya EM ini adalah jabatan tertinggi di tataran mahasiswa di suatu universitas di Indonesia,karena dia adalah pemegang kekuasaana tau kepemimpinan mahasiswa di universitas, kalo di bawahnya, yakni presiden-presiden fakultas namanya BEM. nah kalo BEM ini baru namanya Badan Eksekutif Mahasiswa, dia cuma ngurusin fakultasnya doang.

Oke gue rasa sekian saja intermezo utnuk perkenalan birokrasi kepemimpinan di Universitas, toh ini juga perkenalan buat yang baca adalah anak-anak dibawah umur, kayak anak SMA. Yah.. yang nggak terdeteksi mahasiswa lah hahaha

Well, setelah mendaftarkan diri di sebuah kepanitian tersebut, gue keterima sebgai staff divisi Acara #chiieeee tartill #chieee *dorong-dorong tartil sampai jatuh. Gue sebenarnya bukan orang yang yah,, bodoh-bodoh amat lah tentang dinamika perkembangan politik di kampus ini. Siapa saja yang mencalonkan, membawa aliansi apa mereka, niat mereka untuk apa, kebencian mereka samapai mana, dan lain-lain. Pasalnya sebelum gue menapakkan diri sebagai panitia, tahun sebelumnya hal seperti ini pasti terjadi. Jadi kayaknya gue perlu buka-bukaan lagi nih kayaknya. Ada beberapa organisasi mahasiswa ekstra kampus yang perlu lo semua ketahui, yang mana sebagian besar mahasiswa sangat menakuti seolah-olah itu adalah bencana besar, hukuman tuhan yang paling dasyat, dan pergaulan sesat... yah kurang lebih kayak gitulah pendapat mereka, padahal aslinya tidak sama sekali , padahalkan orangnya unyu-unyu huhuhu #ditabok.

Sip, ada beberapa yang gue ketahui dari partai mahasiswa yang notabene sebenarnya mereka berafiliasi pada salah satu parpol, walaupun mereka bersikeras mereka nggak mendukung. Yang paling kece nih ya HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) ini Omek paling tua umurnya dan bisa dibilang sesepuh para omek lah, bokap gue aja ikut ginian pas waktu kuliah. Berarti bokap gue orangnya menakutkan kalo dimata orang-orang independen sekarang. Kemudian KAMMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam Indonesia), nah kalo yang ini juga gak kalah kece men. Pasalnya dengan waktu kurun waktu kurang dari beberapa tahun, KAMMI bisa merenggut kekuasaan tataran mahasiswa dengan sangat cepat dan terkendali. Kenapa menurut gue KAMMI dan HMI ini yang paling kece?? ya itu dia.. soalnya yang paling heboh itu ya ini, sampai tawur-tawuran (saat ini), jaman dulu mereka padahal fine-fine aja.

Oke next, dan omek lain yang tidak terlalu suka keributan atau yang aneh-aneh misalnya PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia) ini adalah panduan nyokap gue hahaha, tapi kok beda ya nyokap gue sama orang PMII sekarang?? mungkin sekarang udah lebih gahool kali yak haha. Abis itu IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), kalo ini gue rasa yang paling independen haha, dia mirip2 KAMMI hanifnya, mazhabnya dll. Soalnya dulu gue juga pernah ketiban jadi anak IPM (Ikatan pelajar Muhammadiyah) notabne yang anggotanya dalah pelajar-pelajar kecuali mahasiswa. Selanjutnya yang paling nasionalis, menjujnjung tinggi pancasila dan kawan-kawannya adalah GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia), ada juga GMKI (Gerakan Mahasiswa Keristen Indonesia), ada lagi NasDem (Nasional Demokrasi), gue nggak tau jelas kalo ini. Ada juga yang mengkalim diri mereka independen dan menamai mereka PMP (Partai Mahasiswa Pinggiran) (katanya sih bukan omek). Kalo pake logika yak, orang-orang AO (Anti Omek) bersatu untuk memusuhi, independen dll bukannya jadi organisasi yang lain dari orgnaisasi kampus yah aliasss.... hahahah #ssttt

Oke intermezo part II cukup yak..
Kita mulai pada cerita yang sesungguhnya. Saat gue sebagai panitia acara pemira begitu banyak rangkaian acara yang kita buat untuk melangsungkan pendaftaran Presiden EM dan calon DPM (DPR-nya kampuslah, singkatan dari Dewan perwakilan Mahasiswa). setelah melalui prosesi melewati terjangan ombak di laut, terjalnya bebatuan di pegunungan, dan melewati rintangan api besar maka terpilihlah 5 calon presiden dari berbagai afiliasi diantaranya KAMMI, PMII, Independen/Netral/AO, HMI, dan GMNI. dan 25 DPM yang tercampur satu sama lain. Sangat mengagumkan menurut gue. Kenapa? karena baru tahun ini yang mencalonkan diri menjadikan Pemira ini lebih fullcolour.

Seiring berjalannya seleksi, pemilihan, maka hal yang paling dianti-nati adalah perhitungan dari pemilihan ini. ternyata Suara yang saling kejar mengecar adalah kandidat presiden No. 1 (KAMMI) dan No. 4 ( HMI) suaranya beda-beda tipis, tapi yang paling heboh adalah Tim Sukses dari calon No. 4, gue juga bingung.
Gimane kagak heboh, beda satu surat suara kita panitia di hujam habis-habisan. Yang seharusnya kita selesai perhitungan 3-4 hari, ini udah seminggu lebih, bahhh macam mana pula ini. Bayangkan sodara-sodara hari raya besar Natal pun kita menghitung suara, kooonnnn... kurang mamen apa lagi coba.

Oke menurut kalian jelas 1 sura adalah sebuah masalah. tetapi simaklah kronologinya. dimana-mana sebuah kepanitiaan punya SOP yang harus di perhatikan termasuk perbedaan surat suara alias human error yang sering kita ketahui. Jangan salah, pemilihan presiden Negara lo yang namya Indonesia ini aja human errornya ga tanggung-tanggung, bukan 1 atau 2, biasa jadi ratusa atau ribuan ( Tango kali -____-). Jadi menurt gue wajar, kenapa? ada pertolongan dengan toleransi surat suara yang digunakan, dari SOP panitia. Kenapa human error bisa terjadi? ya iyalah ada 21 TPS di Universitas gue, dan setiap TPS di tugasi kepada orang-orang yang berbeda-beda,  bukan NARUTO yang pake JURUS KAGEBUNSHIN NO JUTSU, yang harus mereplikasi diri dan kemana2 untuk ngecek TPS. CAMKAN itu KAWAN, orangnya beda-beda jadi wajar kalo ada yang namanya human error apalagi itu 1 atau 2 surat suara saja. bagaimana dengan kelebihan banyak??

Ini yang gue maksud adalah melek lah dengan apa yang terjadi, terlalu banyak yang tidak suka dalam hatinya pada salah satu diantara mereka. Mungkin saja ada yang melakukan kecurangan, misal dengan melakukan pencoblosan 2 kali dengan kartu identitas temannya, atau membuat nomor absen yang rancu supaya panitia bisa saja salah hitung, dan kemudian panitia sebagai momok dan disalahkan, abis itu tawuran, abis itu minta diadakan pencoblosan atau perhitungan ulang. Sampe kiamat juga ga bakal kelar mamen. Yang gue heran adalah dari tahun-tahun sebelumnya kejadian kertas suara lebih bahkan kurang selalu terjadi pada tahun-tahun  sebelumnya, tetapi mengapa hebohnya tahun ini. dan padahal tahun-tahun sebelumnya lebih banyak ketimbang sekarang. Nah lho?? apakah ini merupakan indikasi bahwa salah satu tim dari calon tidak siap kalah atau merasa OPTIMIS untuk menang sehingga mempertimbangkan kertas suara yang kurang bahkan lebih sekitar 1 atau 2 surat??? hebat sekali, istiqomah yang tinggi mnurut gue.

Hal yang ingin gue sampaikan adalah, kenapa kita harus takut kalo sebenarnya kita benar  (untuk panitia yang di tindas TS salah satu calon). Kenapa harus heboh kalo lo yakin calon yang lo usung itu bakal menang walau dengan atau tanpa 1 atau 2 surat suara yang kurang dan lebih?? Toh calon lain aja biasa aja, ada apa memangnya dengan kekuasaan itu?? mengapa harus nunjukkin keanarkisan yang justru ngebuat orang itu males sama kalian semua??. Mana? Inikah yang namanya mahasiswa yang ngerti aturan? merokok di area steril, dan bertindak tidak karuan. Kenapa selalu berasumsi bahwa panitia yang salah, padahal sudah berusaha independen. Pemilu aja nggak kayak gini. Apa tujuan memperoleh kekuasaan?? menang-menangan antara 1 dengan yang lain kah?? Pernah kah kalian berkaca sebentar apakah kami pantas menang dengan kondisi kami yang seperti ini??? apa dampaknya bagi mahasiswa lain?? INGAT kawan, semua nanti ada laporan pertanggung jawaban ketika yaumul hisab, apa yang telah lo lakuin selama ini...

semoga ini bisa jadi renungan setiap orang . huhuhuooohh

Minggu, 02 Desember 2012

Video kocay Brawijaya

kali ini gue nggak terlalu banyak nulis, biarkan media visual ini yang langsung menjelaskan , check this out OOOUUYEAHHHH
Biar nggak ada kesalah pahaman, ini adalah salah satu kerjaannya organisasi ekstra kampus yang sangat pro dengan kondisi pemilihan di setiap kampus. Gue lumayan interest lah ya.. nggak buruk2 amat nyahahahaha. Kita melihat dari sisi edukasinya saja lah , it doesn'r mean anything #hihi

ngutip ^^

Kisah Sahabat