Rabu, 27 November 2013

Buat mereka yang asal Omong nih :D



Asssalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.
Sekarang ini ceritanya serial kepemimpinan hehehe
Enak nih kayaknya kutipan-kutipan gitu , gue lupa sih ini kutipan bapak siapa, tapi pokoknya keren aja ya udah gue copy mhehehe
‘banyak orang yang memiliki ide untuk memperbaiki orang lain, namun banyak orang yang tidak memeliki ide untuk merubah dirinya sendiri, tapi saya mencari ide memperbaiki orang lain dan diri sendiri dengan bersahabat dengan dengan orang-orang hebat disekitar saya ”
Keren gak tuh?
Jadi ceritanya gini guys, gue dapat mimpi buruk. ASLI BURUK.

YOU KNOW WHAT I FEEL? I JUST WANT TO SWALLOWED BY EARTH AND EVERYTHING INSIDE .

Eerr.. itu terlalu lebay menurut gue, hehe tapi sungguh gue ngga bohong itu adalah apa yang gue rasakan.
Setiap tahun di setiap fakultas akan ada suksesi/ atau pergantian pengurus susunan organisasi, nah termasuk mahasiswanya.  Jadi tau lah ya, mahasiswa yang gila-gila organisasi gitu, bakalan melakukan resufle, dengan beranggotakan para NEWBE alias dedengkot-dedengkot baru, yang siap dimanfaatkan hahahaha. CUKUP.
Jadi khususnya di fakultas gue di UB, itu ada banyak sekali kelembagaan mahasiswa yang menaungi seluruh hasrat pengembangan diri mereka. Mulai dari yang kelihatan disegani sampai yang di idolai ada semua deh pokoknya. Umumnya di kelembagaan mahasiswa itu organisasinya tuh itu –itu aja, kayak triaspolitika, himpunan jurusan, penalaran dan keagamaan. Nah semuanya itu harus di lakukan suksesi, karena yang menjabat sebagai ketua setiap kelembagaan pengen lulus, iya kalau lulus, kalu nggak???
Nah disini nih serunya, gue yang bukan apa-apa diamanahkan sebagai istilahnya Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas gue sendiri, yah kayak anggota DPR-DPR gitu deh, tapi versi kecil,  dan.. itu menurut gue... awalnya... sedikit..... susah, .. oke , maksud gue malu. LHO KENAPA? Iya dong ujuk2 gue nongol aja jadi calon. Tapi kemudian gue mengingat-ngingat kebali kata-kata ini “ amanah itu tidak dipilih, namun memilih” .. ya udah bungkam deh gue.

Ada beberapa permasalahan yang sebenarnya ingin gue bagi sama kalin semua. Mungkin ada sebagian orang yang memiliki perasaan gundah yang sama halnya kayak gue, soalnya berkecimpung dalam perpolitikan kampus, yang notabene itu mahasiswa-mahasiswa pada nggak suka politik-politik gitu. Jujur ya, gue sampe bosen nulis status di FB twit ato apalah yang sekarang lagi ngetren itu whats up dan apalah pokoknya itu lah, eh... masih aja ada yang mencibir. Kan niat gue baik, sadar politik itu langkah awal menuju perubahan negara, tapi gue yakin banget banyak yang ngatain gue sok. Namun... mereka ternyata lebih sok kalo ngatain gue sok... oh my

Oke masalah ini berkaitan dengan pandangan mahasiswa-mahasiswa yg  yah.. kritis lah, tentang politik di kampus. Ada yang pro dan ada yang kontra. Dan gue bergaul dengan anak-anak yang 50:50 dengan itu semua. Harusnya sih mereka biasa aja kalo menurut gue. Soalnya begini ya teman-teman, kita pakai logika. Orang-orang yang berani ngambil jabatan apapun di kelembagaan fakultas  itu mereka yang benar-benar siap dipermalukan, yang benar-benar siap di hina-hina dan dibicarakan oleh para mahasiswa yang lain yang mungkin ga mencalonkan. Anda merasa ada sesuatu yang aneh? Iya, benar mahasiswa yang ngata-ngatain ternyata gak lebih baik boss.

Kalau ada yang ngatain orang yang  mencalonkan diri sebagai pemimpin mahasiswa di bilang rakus kekuasaan, emang kenapa? Masalah buat lo? Trus kalo dibilang mau ngeksis dan sok, masalah gitu buat lo?
Pertanyaanya kembali adalah, terus kemane aje lu? Kalo lu lebih baik dari mereka kenapa nggak ikut mencalonkan?? Iya kan? Berarti siapa yang bloon? Sudah tu ya jawabanya.. hahaha

Kalau mereka sadar ternyata hanya orang-orang yang mengajukan dirilah yang punya misi besar untuk kebaikan dan hanya mereka yang bersedia untuk dicantumkan namanya di struktur organisasi sebagai pemenuhan kewajiban serta formalitas karakteristik fakultas yang dinamis. Nah lho kalo orang-orang yang ngatain hal-hal itu tiba-tiba disuruh mencalonkan dan ga mau? Ya udah akreditasi faltas gue D- kali ckckckck

Jadi menurut gue nggak usah banyak komen deh ya, sukur-sukur ada yang mau mencalonkan diri, masa mau nungguin yang penakut-penakut? Belom tentu juga yang mencibir mentalnya udah siap, ciri-cirinya kalo mereka dikatain mereka jadi lebih emosi dan menghindar kemudian mencari orang-orang yang sependapat kemudian ikut-ikutan memfitnah. Setelah itu memebrikan dukungan tapi dengan berat hati, tapi ketika yang dijagoankan kalah? Dia kecewa dan marah-marah sama yang dijagoankan, seolah-olah dia merasa rugi...

Itu baru Fakultas, dan ternyata kalo di dilakukan scale up di negara kita , ternyata ga jauh beda. Nah, yang begini yang perlu di reparasi, banyak yang ngomong masalah revitalisasi dan berantas korupsi, tapi kadang komentarnya yang nggak perlu membuat perilaku seperti penggosip tanpa ada sebuah gerakan produktif. Komentar aja kerjanya padahal basic untuk membangun aja nggak ngerti. Gue aja pasti ditabok kalo gue teriak “ jangan harap korupsi musnah, kalo diantara kita saja UTS atau UAS masih nyontek” .
Yah paling-paling gue dikatain sok pahlawan. Bagus deh ketimbang sok pencuri hahaha
Just learn around, don’t make it serious guys wassalam :D

ngutip ^^

Kisah Sahabat